10 Tanaman Insektivora Paling Mengagumkan
Tentu merupakan hal yang biasa jika kita
membicarakan binatang karnivora, namun apakah tanaman pemakan daging
juga merupakan hal yang biasa? Tanaman karnivora dapat ditemukan di
daerah dimana tanah hanya memiliki sedikit nutrisi. Sehingga untuk
mencukupi kebutuhan nutrisinya tanaman karnivora ini harus menangkap
serangga dan arthropoda, dan menyerap nutrisinya.
1. Dionaea muscipula:
Dionaea muscipula, atau yang lebih dikenal sebagai penangkap lalat Venus, mungkin adalah tanaman karnivora yang paling terkenal dengan makanan utama berupa serangga dan araknida. Penangkap lalat Venus adalah tanaman kecil yang memiliki 4-7 daun yang tumbuh dari batang bawah tanah yang pendek. Helai daun dibagi menjadi dua wilayah: wilayah datar, panjang, berbentuk hati, dan mampu berfotosintesis, dan juga sepasang lobus terminal, berengsel di pelepah, membentuk perangkap yang sebenarnya merupakan daun sejati. Permukaan bagian dalam lobus ini berisi pigmen merah dan tepiannya mengeluarkan lendir.
Lobus ini dapat bergerak dengan sangat cepat untuk menutup saat rambut sensorik khusus di dalamnya dirangsang. Tanaman ini sangat maju sehingga bisa membedakan antara stimulus hidup dan stimulus tidak hidup. Lobus menutup dalam waktu hanya sekitar 0,1 detik. Mereka dibatasi oleh tonjolan atau silia kaku seperti duri, yang saling bertautan dan mencegah mangsa berukuran besar melarikan diri. Setelah mangsanya tidak dapat melarikan diri, menyebabkan permukaan dalam lobus terus menerus dirangsang, sehingga tepi lobus akan tumbuh untuk menyatu, menyegel perangkap dan menciptakan “perut” tertutup di mana pencernaan dan penyerapan dapat terjadi.
2. Aldrovanda vesiculosa:
Aldrovanda vesiculosa, yang juga dikenal sebagai tanaman kincir air, adalah tanaman air tanpa akar. Tanaman ini biasanya memakan vertebrata air kecil, menggunakan mekanisme yang disebut perangkap kancing. Tanaman ini sebagian besar terdiri dari batang mengambang, mencapai 6-11cm panjangnya. Perangkap melekat pada petioles, yang berisi udara, dan membantu tanaman ini mengapung di air. Tanaman ini dapat tumbuh dengan sangat cepat dan bisa mencapai 4-9 mm per hari, dalam beberapa kasus bahkan menghasilkan ulir baru setiap hari. Ketika tanaman tumbuh ke satu ujung, ujung lainnya akan mati.
Perangkap pada dasarnya terdiri dari dua lobus yang melipat untuk membuat perangkap kancing. Bukaan ke arah luar dari titik perangkap, dan ditutupi oleh lapisan rambut pemicu yang halus, yang akan menyebabkan perangkap untuk menutup setiap mangsa datang. Perangkap tertutup hanya dalam 10 milidetik, sehingga tanaman ini menjadi salah satu tanaman dengan gerakan paling cepat.
Aldrovanda vesiculosa, yang juga dikenal sebagai tanaman kincir air, adalah tanaman air tanpa akar. Tanaman ini biasanya memakan vertebrata air kecil, menggunakan mekanisme yang disebut perangkap kancing. Tanaman ini sebagian besar terdiri dari batang mengambang, mencapai 6-11cm panjangnya. Perangkap melekat pada petioles, yang berisi udara, dan membantu tanaman ini mengapung di air. Tanaman ini dapat tumbuh dengan sangat cepat dan bisa mencapai 4-9 mm per hari, dalam beberapa kasus bahkan menghasilkan ulir baru setiap hari. Ketika tanaman tumbuh ke satu ujung, ujung lainnya akan mati.
Perangkap pada dasarnya terdiri dari dua lobus yang melipat untuk membuat perangkap kancing. Bukaan ke arah luar dari titik perangkap, dan ditutupi oleh lapisan rambut pemicu yang halus, yang akan menyebabkan perangkap untuk menutup setiap mangsa datang. Perangkap tertutup hanya dalam 10 milidetik, sehingga tanaman ini menjadi salah satu tanaman dengan gerakan paling cepat.
3. Byblis:
Byblis, atau tanaman pelangi, adalah genus kecil tanaman karnivora asli Australia. Nama tanaman pelangi berasal dari penampilan menarik musilago mereka yang ditutupi daun jika dilihat di bawah sinar matahari. Daun tanaman ini memiliki penampang bulat, dan mereka cenderung sangat memanjang dan meruncing di ujungnya. Permukaan daun benar-benar tertutup rambut kelenjar yang melepaskan zat mucilaginous yang lengket, yang pada gilirannya memerangkap serangga kecil pada daun atau tentakelnya.
Byblis, atau tanaman pelangi, adalah genus kecil tanaman karnivora asli Australia. Nama tanaman pelangi berasal dari penampilan menarik musilago mereka yang ditutupi daun jika dilihat di bawah sinar matahari. Daun tanaman ini memiliki penampang bulat, dan mereka cenderung sangat memanjang dan meruncing di ujungnya. Permukaan daun benar-benar tertutup rambut kelenjar yang melepaskan zat mucilaginous yang lengket, yang pada gilirannya memerangkap serangga kecil pada daun atau tentakelnya.
4. Drosera:
Drosera merupakan salah satu marga terbesar dari tanaman karnivora, dengan sedikitnya 194 spesies. Drosera dapat ditemukan tersebar luas di setiap benua kecuali Antartika. Drosera, (tergantung pada spesies) dapat merunduk atau tegak, dengan tinggi mulai dari 1 cm sampai 1 m dan dapat hidup sampai 50 tahun.
Drosera ditandai oleh kelenjar tentakel yang dapat bergerak, ditutupi dengan cairan lengket yang manis. Ketika serangga mendarat pada tentakel lengket tersebut, tanaman ini dapat menggerakkan lebih banyak tentakel ke arah serangga untuk menjebaknya. Setelah terperangkap, kelenjar sessile kecil akan mencerna serangga dan menyerap nutrisi yang kemudian dapat digunakan untuk membantu pertumbuhan.
Drosera merupakan salah satu marga terbesar dari tanaman karnivora, dengan sedikitnya 194 spesies. Drosera dapat ditemukan tersebar luas di setiap benua kecuali Antartika. Drosera, (tergantung pada spesies) dapat merunduk atau tegak, dengan tinggi mulai dari 1 cm sampai 1 m dan dapat hidup sampai 50 tahun.
Drosera ditandai oleh kelenjar tentakel yang dapat bergerak, ditutupi dengan cairan lengket yang manis. Ketika serangga mendarat pada tentakel lengket tersebut, tanaman ini dapat menggerakkan lebih banyak tentakel ke arah serangga untuk menjebaknya. Setelah terperangkap, kelenjar sessile kecil akan mencerna serangga dan menyerap nutrisi yang kemudian dapat digunakan untuk membantu pertumbuhan.
5. Pinguicula:
Pinguicula adalah sekelompok tanaman karnivora yang menggunakan kelenjar daun yang lengket untuk memikat, menjebak dan mencerna serangga. Ada sekitar 80 spesies yang dapat ditemukan di seluruh Amerika Utara dan Selatan, Eropa dan Asia. Daun Pinguicula sangat berair dan biasanya berwarna hijau cerah atau merah muda. Ada dua jenis sel khusus yang dapat ditemukan di sisi atas daun Pinguicula. Salah satunya dikenal sebagai kelenjar penduncular, dan terdiri dari sel-sel sekretorik yang terletak di atas sel batang tunggal.
Sel-sel ini menghasilkan sekresi mucilaginous yang membentuk tetesan di permukaan daun, dan bertindak sebagai “lem” untuk menjebak lalat. Sel lainnya yang disebut kelenjar sessile terdapat pada permukaan daun dan memproduksi enzim seperti amilase, protease dan esterase, yang membantu dalam proses mencerna. Terdapat beberapa spesies Pinguicula yang berdaun karnivora sepanjang tahun, selain itu, banyak juga jenis Pinguicula yang tidak memiliki daun karnivora pada musim dingin, namun, ketika musim panas tiba, daun karnivora akan tumbuh.
Pinguicula adalah sekelompok tanaman karnivora yang menggunakan kelenjar daun yang lengket untuk memikat, menjebak dan mencerna serangga. Ada sekitar 80 spesies yang dapat ditemukan di seluruh Amerika Utara dan Selatan, Eropa dan Asia. Daun Pinguicula sangat berair dan biasanya berwarna hijau cerah atau merah muda. Ada dua jenis sel khusus yang dapat ditemukan di sisi atas daun Pinguicula. Salah satunya dikenal sebagai kelenjar penduncular, dan terdiri dari sel-sel sekretorik yang terletak di atas sel batang tunggal.
Sel-sel ini menghasilkan sekresi mucilaginous yang membentuk tetesan di permukaan daun, dan bertindak sebagai “lem” untuk menjebak lalat. Sel lainnya yang disebut kelenjar sessile terdapat pada permukaan daun dan memproduksi enzim seperti amilase, protease dan esterase, yang membantu dalam proses mencerna. Terdapat beberapa spesies Pinguicula yang berdaun karnivora sepanjang tahun, selain itu, banyak juga jenis Pinguicula yang tidak memiliki daun karnivora pada musim dingin, namun, ketika musim panas tiba, daun karnivora akan tumbuh.
6. Utricularia
Utricularia
adalah genus tanaman karnivora yang terdiri dari sekitar 220 spesies.
Mereka biasa dijumpai di air tawar dan tanah lembab sebagai spesies
darat atau air, dan dapat ditemukan di setiap benua kecuali Antartika.
Mereka adalah satu-satunya tanaman karnivora yang menggunakan “perangkap
kandung kemih”. Sebagian besar spesies ini memiliki perangkap yang
sangat kecil, di mana mereka hanya dapat menangkap mangsa yang berukuran
mikro, seperti protozoa. Perangkap dapat berukuran dari 0.2mm sampai
1.2cm yang dapat menjebak mangsa yang lebih besar seperti kutu air dan
bahkan berudu kecil.
Perangkap
memiliki rambut-rambut pemicu kecil yang menempel pada pintu jebakan.
Perangkap kandung kemih, ketika dipasang, berada di bawah tekanan
negatif dalam hubungan dengan sekitarnya. Ketika rambut pemicu jatuh,
pintu perangkap akan terbuka, menghisap serangga dan air di sekitarnya,
dan menutup pintu lagi, semua terjadi hanya dalam hitungan sepersekian
detik.
7. Darlingtonia californica
Darlingtonia
californica, yang biasa juga disebut dengan Lilly Cobra, adalah
satu-satunya anggota genus darlingtonia, dan merupakan tanaman asli
California Utara dan Oregon. Mereka tumbuh di rawa dan sangat jarang
dijumpai. Daun dari Lily Cobra berbentuk bulat dan membentuk rongga,
dengan bukaan yang terletak di bawah struktur seperti balon dan dua daun
runcing yang tergantung di ujung seperti taring.
Tidak
seperti tanaman karnivora lainnya, Lilly Cobra menggunakan “perangkap
lobster”. Setelah masuk, serangga akan kebingungan dengan bintik cahaya
besar yang bersinar melalui tanaman. Ketika mereka mendarat, ada ribuan
rambut halus yang menuju organ pencernaan, mereka tidak akan bisa
berbalik atau bergerak mundur untuk melarikan diri.
8. Genlisea
Genlisea,
lebih dikenal sebagai tanaman pembuka botol, terdiri dari 21 spesies
dan umumnya tumbuh di lingkungan basah dan semi perairan, dan tersebar
di seluruh Afrika, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Genlisea adalah
tumbuhan kecil dengan bunga berwarna kuning yang menggunakan perangkap
lobster (perangkap yang mudah untuk masuk tetapi tidak mungkin untuk
keluar, seperti dengan menggunakan bulu-bulu kecil yang tumbuh menuju
pintu masuk).
Tanaman
ini memiliki dua jenis daun yang berbeda, daun fotosintesis di atas
tanah, dan daun bawah tanah khusus untuk menarik, menjebak dan mencerna
organisme mikro, seperti protozoa. Daun bawah tanah ini juga melakukan
tugas sebagai akar, seperti menyerap air karena tanaman ini tidak
memiliki akar. Daun bawah tanah ini membentuk sebuah tabung berongga di
bawah tanah, tabung ini memiliki bentuk seperti pembuka botol, dan
dengan bantuan aliran air yang konstan, mikroba kecil dapat masuk ke
dalam tabung, tetapi tidak dapat keluar lagi. Ketika mereka mencapai
bagian tertentu dari tabung, mereka akan dicerna dan diserap.
9. Nepenthes
Nepenthes
merupakan tumbuhan tropis dengan bentuk mirip kendi yang juga sering
dijuluki dengan “cangkir monyet”. Ada sekitar 130 spesies yang tersebar
luas, dan dapat ditemukan di China, Malaysia, Indonesia, Filipina,
Madagaskar, Seychelles, Australia dan India. Julukan “cangkir monyet”
berasal dari fakta bahwa monyet sering meminum air hujan yang terjebak
dalam tanaman ini. Sebagian besar spesies Nepenthes adalah tanaman
merambat yang dapat mencapai tinggi 10 sampai 15m, dengan sistem akar
dangkal.
Dari
batang anda akan sering melihat daun seperti pedang, dengan sulur yang
menonjol dari ujung daun. Pada akhir sulur itu, terdapat bentuk seperti
sebuah bola kecil, yang kemudian mengembang dan membentuk cangkir.
Perangkap ini berisi cairan, yang dihasilkan oleh tanaman, yang
digunakan untuk menenggelamkan dan mencerna serangga. Bagian bawah
cangkir tanaman ini mengandung kelenjar yang menyerap dan
mendistribusikan nutrisi. Sebagian besar tanaman kecil dan cenderung
untuk menjebak serangga saja, tetapi beberapa spesies yang lebih besar,
seperti Nepenthes rafflesiana dan Nepenthes rajah, dapat menangkap
mamalia kecil seperti tikus.
10. Sarracenia
Sarracenia
adalah Genus tanaman karnivora yang berasal dari daerah pesisir timur
Amerika, Texas, Great Lakes dan tenggara Kanada. Daun tanaman telah
berevolusi menjadi berbentuk corong, dengan struktur seperti tudung yang
tumbuh di atas “mulut” tanaman ini untuk mencegah air hujan
mengencerkan cairan pencernaannya. Serangga tertarik dengan warna, bau
dan sekresi seperti nektar di bibir mulut tanaman ini. Daunnya yang
licin dan daya tarik nektarnya menyebabkan serangga terjatuh di dalam
dimana mereka akan mati dan dicerna oleh enzim protease dan enzim
pencernaan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar